24.11.10

Prosa dan Puisi

Sebenarnya apa yang membedakan prosa dan puisi. Mari kita kupas satu persatu. Prosa adalah jenis tulisan yang bahasanya lebih sesuai dengan arti leksikalnya (arti yang paling mendasar). Dari asal katanya, prosa berarti "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendiskripsikan atau mengungkapkan suatu ide atau fakta.

Sedangkan puisi yang berasal dari bahasa Yunani kuno adalah seni tertulis dimana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan. Penekanan pada segi estetik suatu bahasa dan penggunaan sengaja pengulangan kata, dan juga rima adalah yang membedakan puisi dengan prosa. Puisi kadang juga hanya berisi satu kata atau satu suku kata yang diulang-ulang. Bagi pembaca, hal tersebut mungkin tidak bisa dimengerti. Tapi penulis selalu memiliki alasan untuk segala "keanehan" yang diciptakannya. Tak ada batasan. Puisi adalah suatu dunia tersendiri, yang kadang dalam bentuk ekstrem atau ideal adalah dunia hasil imajinasi yang tak terhubung dengan realita. Walaupun sumber ilhamnya berasal dari suatu relitas.

Secara garis besar, dalam puisi penyair menciptakan kata-kata (metafora), dan dalam prosa pengarang menyampaikan atau menciptakan peristiwa-peristiwa. Konsentrasi seorang penyair ketika menulis puisi terutama adalah pada upaya menciptakan kata-kata atau susunan kata-kata, itulah sebabnya mengapa kata-kata dalam puisi terlihat tidak familiar.

Dalam sebuah prosa, kata-kata menjadi sekunder. Dalam arti, bukan yang utama. Karena dalam prosa yang diutamakan adalah peristiwa. Kata-kata hanya sebagai alat untuk menyampaikan atau menciptakan peristiwa. Makna diperoleh dari interaksi atau susunan peristiwa-peristiwa tersebut. Dalam puisi, tekanan pada defamiliarisasi kata-kata atau bahasa. Dalam prosa, tekanan diarahkan pada defamiliarisasi peristiwa. Karena itu, dalam sebuah prosa kadang ditemukan peristiwa aneh. Hanya saja, sekarang tak jarang antara prosa dan puisi saling tumpang tindih, campur baur.



Daftar Pustaka :

Bachri, Sutardji Calzoum : Isyarat (Kumpulan Esai), Jogja : Indonesia Tera, 2007.

http://id.wikipedia.org/wiki/Prosa

http://id.wikipedia.org/wiki/Puisi

8 komentar:

  1. makasih inpppooohhhnyaaahhh.....aku tunggu2 ini..

    krn saya ndak bisa beda prosa dan puisi :i:

    BalasHapus
  2. trs punyaku masuk seng endi ya? :i: hiks hiks


    makasi sudah dikasi info....sering2 aja pengelola ngasi info dalam menulis :c: [PRAAAkKK!!], biar kita khususnya saya bisa tau apa yang ga kami tau....

    aku suka artikel ini :d:

    BalasHapus
  3. hahaha...dibahas beneran, komen doang belom baca tulisannya. yang penting exist? ya nggak sih? hohoho..

    BalasHapus
  4. Dalam tradisi sastra Melayu lama, prosa adalah seluruh hasil karya sastra lisan dan tulisan yang panjang, baik yang berbentuk cerita ataupun bukan cerita, dengan bahasa Melayu sebagai medium. Dari tradisi lisan, muncul tiga genre prosa yang sangat populer di kalangan masyarakat Melayu yaitu: cerita mitos, legenda dan dongeng. Sedangkan dari tradisi tulisan, muncul prosa genre cerita (narasi) dan bukan cerita. Prosa tulis yang berbentuk cerita di antaranya hikayat, epik, sastra panji, sastra sejarah dan sastra agama; sementara prosa tulis yang bukan cerita, di antaranya prosa tentang undang-undang, kitab dan ilmu tradisional. Dalam prosa, bahasa dipahami dalam pengertian denotatif, sesuai dengan makna leksikalnya. Oleh sebab itu, prosa seringkali dipertentangkan dengan puisi. Namun demikian, ada pula bentuk prosa yang terpengaruh oleh puisi, yang disebut dengan prosa liris atau prosa puitis. 

    Prosa lama biasanya dicirikan dengan kesukaan pengarang untuk menggambarkan kehidupan masyarakat di saat prosa itu dikarang. Secara umum, ada beberapa ciri lain yang menonjol pada prosa lama tersebut antara lain: (1), deskripsi yang jelas dan panjang mengenai hal-hal fantastis yang berpusat pada kehidupan istana; (2), banyak unsur bahasa asing sebagai akibat dari pengaruh agama Hindu dan Islam; (3), tanggal dan nama pengarang tidak tertulis; (4), khusus prosa narasi yang mendapat pengaruh Islam, biasanya dimulai dengan kalimat, kata sahibul hikayat atau konon kabarnya. 
    Di antara contoh prosa lama adalah Hikayat Bayan Budiman; Bustan al-Salatin; Hikayat Hang Tuah; Hikayat Misa Jayeng Kusuma;Kitab Hadiqah al-Azhar wa al-Rayyahin; dan Hikayat Nur Muhammad. Dalam portal ini, berbagai jenis prosa dan contoh-contohnya diuraikan secara rinci dan sistematis.

    Sumber : http://gencistra.blogspot.com/2009/02/definisi-prosa.html

    BalasHapus
  5. Terima kasih tambahan informasinya

    BalasHapus
  6. jadi cerpen masuk prosa mba???

    BalasHapus
  7. sepertinya ini menyentil saya :i: wkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwwk :f:

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.