8.1.11

PULANG

Rumah. Ada banyak hal yang selalu bisa aku kenang dari rumah joglo dimana aku dibesarkan. Pringgitan, dimana aku dulu berlatih menari golek bersama teman-teman precilku menjelang pentas Agustusan. Dhelikan dan memanfaatkan salah satu tiangnya sebagai pal-nya. Bekelan, congklak, tak lupa rujakan diatas lincak bambu di bawah pohon jambu. Betengan dan kasti adalah permainan yang paling kugemari saat itu. Panas terik tak pernah menghentikan kami, anak-anak yang tidak pernah khawatir kulit jadi gosong terpapar mentari. Maklum kami belum jadi remaja puber yang punya jadwal creambath dan luluran penghalau daki.

Menulis ala William Forrester

Suatu hari di sebuah ruangan HRD.

Setelah menutup map yang berisi beberapa lembar kertas yang berisi surat lamaran, CV, dan portofolio; dia berkata pada wanita yang duduk di hadapannya. "Kami membutuhkan seorang penulis. Orang yang bisa menulis setiap hari, bahkan mungkin setiap jam. Anda bisa melakukannya?"

Dengan yakin wanita itu berkata, "bisa. Saya yakin bisa."

"Apa yang Anda tulis setiap harinya?" Tanya staf HRD kemudian.

"Setiap hari saya selalu update 'news feed' di facebook, dan setiap jam saya update status di twitter." Katanya dengan mantab.

********/*******

Sekedar Mampir dan Menyapa

Haiiiiiiiiiiiii semuanya.....asli kangen nulis, nyampah, rusuh, jail dan belajar linggis lagi... tapi beneran saya udah gak mungkin lagi buat nemu lapie, apalagi koneksi selama beberapa bulan kedepan sengihnampakgigi serasa ada yang hilang sih iya, tapi ini adalah konsekuensi pilihan saya, jadi yah... mariii kita jalani dengan perasaan senang sengihnampakgigi

Cerita tentang keadaannya nanti disini InsyaAllah, nanti ketika udah ada waktu saya bakal posting... tapi berhubung sekarang waktunya ini juga saya nyuri-nyuri jadi gak bisa cerita banyak.

smilears

akal-akalan
bayangan
jalan yang tertempuh tanpa landasan
senyuman yang terpancar di akhiran
walau ada tangisan di awalan