20.7.11

Cuaca dan Kostum


Cuaca.... Ramalan cuaca yang bila diabaikan bisa membuat berantakan beberapa hal. Salah kostum, itu salah satu contohnya yang bisa bikin sebel. Nggak ada persiapan payung atau jas hujan, itu lebih bikin kesal.

Payung atau jas hujan...?? Saya nggak punya jas hujan. *sengaja* Jadi kalau kemungkinan besar turun hujan, cukup bilang “Lief, wil jij morgen mij brengen? (Lief, besok mau antarkan aku?). Jurus andalan itu selalu mempan, jadinya saya bisa menikmati fasilitas antar jemput.

Di Indonesia rasanya nggak ribet-ribet amat, mesti tahu prakiraan cuaca dan sejenisnya. Di Belanda, woowww bisa lain ceritanya. Cuaca disini cenderung basah, maksudnya sering turun hujan gitu, tidak ketinggalan angin yang selalu rajin berhembus. Mulai dari skala mendesah sampai dengan skala yang “gemrubug,” kencang disertai suara yang menggelora.

Musim panas juga nggak berarti matahari bersinar dengan centilnya sepanjang hari. Bisa saja paginya anget bin sumringah, siangnya hujan dingin semriwing. Disini cuaca bisa berubah seketika nggak pake permisi. Malam hari biasanya saya udah mantengin ramalan cuaca. Setelahnya paling tidak saya jadi tahu besok pakai baju yang lumayan menghangatkan atau cukup baju tropis.