22.11.10

its for the first time i hate rain

hujan deras...
angin bertiup...
dan disini aku sendiri...

menyebabkan badai di hati...
mengerikan...
menggertak karena terpesona dengan keyakinanku...

terus berjuang untuk apa yang aku percaya...

karena aku belum siap untuk menyerah...

hujan pun mengemudi arah kita untuk berpisah...
membasuh, menyapu, membersihkan rasa di hati kita...
banjir pun ikut menenggelamkan rasa itu...

akankah hujan berhenti saat ini ???


suara petir pun menyebabkan keretakan permanen di hati...

tampak jelas garis-garis rasa sakit...

kebersamaan kita diakhiri dengan badai dan kekalahan...
entahlah...

bukan hanya tentangmu

kisah ini bukan hanya tentangmu
tapi tentang sebuah perjalanan panjang yang kita mulai bersama langkah
juga tentang masa yang menanti di ujung cakrawala
memastikanmu
masihkah ada disana
meski awan awan gelap mengetuk dinding langit
siap muntahkan rentetan tajam bulir air
bahwa, bukan disini tempat kita menyerah
karena sejatinya
akan ada pelangi jingga sesudahnya


Serupa Musim

Kau adalah sepintal inginku yang semu.
Mencintaiku hanya menjadi siksa untukmu.
Lelaki, kau hanya serupa musim untukku.
Berganti dan berlalu.
Tak perlu kau bersusah menyiapkan pelaminan untukku.
Sungguh, ku tak ingin lekas berkemas darimu.
Hanya saja hati ini bukan untukmu.

meski

mungkin ini akan menjadi pagi yang kelam
meski mentari tak mengisyaratkan bayangan pergimu
dari perpisahan sementara kita dulu
hingga perpisahan abadi kita kini
meski harapku adalah
mentari akan tetap bersinar
samarkan gemuruh ratapan hati
gantikan awan tebal yang menyelimuti bening air mata dara


Telur Atau Bola???



Pasti kita semua tahu telur kan ya? Entah itu telur ayam, telur bebek, telur angsa, dan telur-telur yang lainnya. Apa yang bisa Anda pikirkan tentang telur?? Telur itu terbungkus oleh cangkang yang kuat, sehingga bisa melindungi isi yang ada di dalam telur tersebut. Tapi jangan salah, telur itu juga mudah sekali pecah. Sekali jatuh atau kita banting ke lantai, bukan hanya retak, pasti langsung pecah. Makanya kita akan sangat berhati-hati sekali ketika memegang telur.

racun

jiwaku tertatih
bathinku terkoyak
raga dan jiwaku sakit
tak tertahan

ingin aku pergi menjauh
membawa sepotong cinta yang hanya tinggal abu
yang raganya kian menghilang

tak tertahan sakit yang kurasa
aku tunggu kau disini
untuk memberikan penawarnya

aku lelah

entah sejak kapan kita mulai sepakat dalam diam
saling sahut menyahut dalam untaian huruf yang tak terpikirkan
sementara masing masing masih jengah pada arah pembicaraan
semu, samar, tak terarah
seperti lentera yang menggantung di puncak menara

kenapa kita tidak sepakat saja akan satu hal
bahwa kita berada pada satu titik kejemuan
tak perlu saling salah dan menyalahkan

maka..
jika kau penat
berhentilah
karena aku pun telah lelah

Padamu Perempuan

Memang tak pernah ada cerita utuh tentang kita, hanya penggalan-penggalan episode yang tak terangkai indah. Percakapan pun seringkali menjadi sesuatu yang tertunda. Apa memang cukup hanya sekian? Tawa dan tangis kita pun tak layak menjadi kenang. Di sudut itu selalu kita bertemu, saling mengisi cawan-cawan jiwa kita yang hampir gersang. Menuntaskan kebahagiaan yang pernah terlewat.

Padamu perempuan, yang kelak menjadi alasan mengapa aku bertahan, meski dalam diam.