29.1.11

Kerabat Bangsa

Kerabat...

Katanya kita kerabat

Dia bilang kita saudara

Mereka bilang kita satu rasa…

Saya permisi… undur dari semua anggap

22.1.11

tanya hati


kali ini kebodohan apalagi yang kubuat? selalu saja menuruti hasrat hatiku.. tanpa memikirkan apa ini sudah wajar? apa ini bukan hanya menjadi angin lalu? semakin hatiku berkeras, semakin banyak goresan-goresan kecil tak terlihat mengubah raut wajah manis itu menjadi bisu. dalam setiap sujudku.. aku memohon.. meminta dengan berurai linangan air mata.. kenapa harus jadi seperti ini? bukank-ah aku sudah bilang pada-Mu? Jangan buat aku terpesona jika itu takkan menjadi milikku! aku sadar aku begitu egois. mungkin ini cara-Mu membalasku.. duniaku dulu tak begini. kenapa tak Kau biarkan saja aku sendiri dalam luka-lukaku? kenapa dia Kau datangkan untuk menghiburku, setelah itu Kau ambil dia kembali? entah harus bagaimana aku menyusun puing-puing kehancuranku ini. mengayamnya menjadi satu lagi..


21.1.11

tentang aku

aku mencoba....
sungguh aku mencoba...
melupakan sentuhan lembut dan senyuman manis itu...
dalam gelapku aku tertatih melangkah...
namun sayang.. sekali lagi aku terjatuh...
aku percaya...
sungguh aku percaya...ini kebaikan untukmu dan untukku...
selalu ada pagi yang cerah setelah malam kelabu...
aku tahu...
sungguh aku tau...
senyummu jauh lebih manis saat tiada lagi bayangku...
tapi aku terlalu lemah untuk berlari...
aku belum mampu berdiri sendiri...
tolong beri sedikit aku waktu....
waktu untuk mengadu rindu...

20.1.11

Apa Senjatamu?

Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugerah. Tetap jalani hidup ini, melakukan yang terbaik.

Seorang samurai yang hanya bersenjatakan tanto -pisau pendek-, dan terpaksa berhadapan dengan musuh bersenjatakan katana -pedang maut-, tidak boleh menyesalkan senjata yang sedang dipegangnya. Itu tabu!

Menyesali senjata yang ada di tangan, adalah ratapan pasti menuju kekalahan. Yang sudah ada pada Anda adalah senjata penyelamat dan penghebat kehidupan Anda.

Bersyukurlah. Dan hebatkan diri Anda!

~Mario Teguh~

penyesalan quw

Semua kata-kata ini takkan mampu menjelaskan betapa menyesalnya aku.. dulu kamu selalu ada saat aku terluka dan tertawa, dulu aku ga pernah peduli kamu ada ataupun tidak, saat kamu memberikan hidup dan hatimu hanya untukku!! Saat kamu tak pernah pergi dari sisiku sepanjang waktu.. km bilang kamu ga akan membiarkan aku merasa sendiri lagi.. saat km menceriakan hari-hariku yang kelam karenanya!! Kamu selalu bilang betapa kamu mencintaiku dan menginginkanku lebih dari apapun.. kamu bahkan rela menjadi yang kedua.. tapi aku terlalu buta dengan cintanya.. cinta yang maya untukku!! Cinta yang dipenuhi mimpi-mimpi indah palsu... dan kamu selalu mencoba membuatku sadar, tapi aku tak pernah sadar sampai akhirnya kamu menyerah dengan semua perjuangan dan pengorbanan yang telah kamu lakukan untukku!!

13.1.11

entah apa namanya


numpang curhat yee...


pagi ini saya mau ke kampus...
dan kendaraan yang saya pakai itu adalah sebuah motor yang udah cukup jadul *ala sanchai di meteor garden banget*

beberapa km dari rumah saya tiba-tiba turunlah tetesan-tetesan air
saya pikir cuma gerimis biasa
masa badan segede saya takut sama gerimis??
akhirnya saya memutuskan untuk gak pake jas hujan yang ngeribetin itu

12.1.11

Galau


Kenapa semuanya seperti terasa masam, pahit bahkan jika aku mengingat – ingat tentang sebagian dari diriku yang lain. Sebagian itu tidak tahu menahu tentang sesuatu di sebagian yang lain dan berharap yang tidak aku harapkan pada diriku. Seperti utara dan selatan yang tidak mungkin bertemu, air dan minyak yang tidak mungkin menyatu.

11.1.11

Lonely Moon


Selelah bulan yang bersinar di akhir malam… terangnya hampir binasa, meredup dalam keluasan semesta.

Percakapan di 11111

Klak.. klik.. klak.. klik..
Daritadi nge-klik nge-klik dan ga jelas. Padahal ada banyak bahan materi tentang ujian yang harus dibaca.
Dan sekarang di 11111 dengan mata yang sedikit lelah karena kebanyakan tidur dan kebanyakan melek, saya mau numpang coret - coret disini. Boleh kan yah? Boleh dong.
Tahu tidak punggung dan bahu saya sudah seperti kaku karena daritadi mematung di depan sini, layar 14 inch ini. Baru bahu yang kaku udah protes, gimana kalo seluruh tubuhmu yang kaku lalu membiru?
Anyway, dini hari begini membicarakan tentang kaku dan membiru seperti tiba - tiba bergidik.
Tragis kalo kata 'efek rumah kaca'.

10.1.11

bisikan itu ..

masalah selalu datang ..
setiap hari.. bahkan setiap saat ..
menyedihkan sekali jika mesti waspada setiap saat,
menyedihkan sekali menatap ke kiri dan kanan bergantian secara rutin .. waspada ..

tidak ada orang yang dapat menolong
bahkan harapan sepertinya sudah memudar
dan seolah-olah Tuhan pun tidak menampakkan diri.
kemanakah aku harus meminta pertolongan?
orang terdekat pun membisu
betapa malang nasibku

Kabar Kabur

Huuuuaaah

Ngos-ngosan

Beberapa kali mencoba lari dari syuting striping Cinta Fitri yang lagi pindah stasiun televisi memang susah sekali, karena banyak barang-barang yang perlu diangkut-angkut, akhirnya saya dapet kesempatan libur (jadi artis ato kuli angkut sih?) #simpulkan sendiri

Rindu menuliskan sesuatu disini, dan akhirnya punya kesempatan untuk memberi kabar bahwa saya tidak sedang dekat dengan Irfan Bachdim, sungguh.

8.1.11

PULANG

Rumah. Ada banyak hal yang selalu bisa aku kenang dari rumah joglo dimana aku dibesarkan. Pringgitan, dimana aku dulu berlatih menari golek bersama teman-teman precilku menjelang pentas Agustusan. Dhelikan dan memanfaatkan salah satu tiangnya sebagai pal-nya. Bekelan, congklak, tak lupa rujakan diatas lincak bambu di bawah pohon jambu. Betengan dan kasti adalah permainan yang paling kugemari saat itu. Panas terik tak pernah menghentikan kami, anak-anak yang tidak pernah khawatir kulit jadi gosong terpapar mentari. Maklum kami belum jadi remaja puber yang punya jadwal creambath dan luluran penghalau daki.

Menulis ala William Forrester

Suatu hari di sebuah ruangan HRD.

Setelah menutup map yang berisi beberapa lembar kertas yang berisi surat lamaran, CV, dan portofolio; dia berkata pada wanita yang duduk di hadapannya. "Kami membutuhkan seorang penulis. Orang yang bisa menulis setiap hari, bahkan mungkin setiap jam. Anda bisa melakukannya?"

Dengan yakin wanita itu berkata, "bisa. Saya yakin bisa."

"Apa yang Anda tulis setiap harinya?" Tanya staf HRD kemudian.

"Setiap hari saya selalu update 'news feed' di facebook, dan setiap jam saya update status di twitter." Katanya dengan mantab.

********/*******

Sekedar Mampir dan Menyapa

Haiiiiiiiiiiiii semuanya.....asli kangen nulis, nyampah, rusuh, jail dan belajar linggis lagi... tapi beneran saya udah gak mungkin lagi buat nemu lapie, apalagi koneksi selama beberapa bulan kedepan sengihnampakgigi serasa ada yang hilang sih iya, tapi ini adalah konsekuensi pilihan saya, jadi yah... mariii kita jalani dengan perasaan senang sengihnampakgigi

Cerita tentang keadaannya nanti disini InsyaAllah, nanti ketika udah ada waktu saya bakal posting... tapi berhubung sekarang waktunya ini juga saya nyuri-nyuri jadi gak bisa cerita banyak.

smilears

akal-akalan
bayangan
jalan yang tertempuh tanpa landasan
senyuman yang terpancar di akhiran
walau ada tangisan di awalan

7.1.11

Tentang Hidup

Hidup itu selalu menuju sesuatu. Dulu ketika kamu kecil, kamu selalu ingin cepat-cepat besar dan dewasa, bisa melakukan semua hal yang dilakukan oleh orang-orang dewasa. Ketika kamu sekolah, kamu ingin cepat-cepat bisa merasakan gimana jadi mahasiswa. Ketika kamu kuliah, kamu ingin cepat lulus dan bisa bekerja. Ketika kamu mendapatkan pekerjaan A, kemudian kamu menginginkan pekerjaan B. Dulu ketika kamu tidak punya pacar, kamu ingin punya pacar. Setelah punya pacar, kamu ingin menikah, dan seterusnya, dan seterusnya. Dan satu-satunya yang bisa kamu lakukan adalah ikut berjalan menuju sesuatu itu.

Abu - Abu

Batin dan Akal
Vertikal dan Horizontal
Benar dan Salah
Aturan dan Kebebasan
Kekejaman dan Belas Kasih
Individu dan Kelompok
Keyakinan dan Kebahagiaan

Kemelut .. Semuanya bergumul.
Cepat kembali atau terus mencari?
Tidak tahu .

fallin in lope

Entah bagaimana melukiskan perasaan saya

Rasanya seperti ingin menari di awan

Dan kemudian menyanyikan lagi cinta di atas pelangi


6.1.11

tingtong

sebuah proses panjang yang diiringi derap langkah tertatih-tatih
menyiratkan sebuah hasrat untuk kembali
berharap kepada sesuatu yang pasti
dan tidak tinggal di dalam ketidak pastian

yang ada hanya pekatnya sinar
yang kemudian tenggelam ditelan gelap
yang ada hanyalah lara
yang tersembunyi di dalam duka
hanya senyum yang merana
terselubung di dalam cerita

dan kini aku berjalan
berat dan tertatih-tatih
hanya dengan harapan menemukan sebuah kepastian...

2.1.11

Jangan Salahkan Sahabatku!!!!