19.11.10

Fixing a Broken Heart

Patah hati memang salah satu penyakit yang sangat sulit untuk disembuhkan. Lebih baik patah tulang daripada patah hati, atau istilah lainnya lebih baik sakit gigi daripada sakit hati. Hati yang terluka lebih sulit menyembuhkan daripada fisik, karena sulit dicarikan obatnya. Namun bukan berarti tiada obat sama sekali untuk menyembuhkan patah hati. Agama sudah mengajarkan kita untuk lebih banyak berharap pada-Nya, bukan pada makhluk-Nya. Namun sebagai manusia, kita sadar bahwa tidak mudah untuk menyembuhkan hati begitu saja seperti tertulis dalam panduan agama. Berikut ada beberapa cara alamiah dan manusiawi, serta telah dialami sendiri ataupun pengalaman teman-teman untuk menyembuhkan luka akibat patah hati.

Pertama
Bersumpahlah pada diri sendiri, bahwa bila memang jodoh, suatu saat akan bertemu kembali, dan bila memang tidak jodoh, tidak akan pernah bertemu lagi. Ini bukan menunjukkan sikap permusuhan, tapi lebih kepada untuk menenangkan diri sendiri. Lebih baik tidak bertemu lagi selamanya daripada memaksakan diri untuk tetap bertemu. Berdasarkan pengalaman, bila memang jodoh, suatu saat akan dipertemukan kembali, entah lewat telepon, SMS, atau bahkan ketemu di tempat yang tidak diduga. Bila memang tidak jodoh, sampai hari ini juga tidak pernah bertemu lagi, atau kalaupun ketemu masing-masing sudah memiliki pasangan.

Kedua
Nikmati hidup baru tanpa pasangan, sekaligus berhijrah ke tempat baru, misalnya pindah kos-kosan, pindah rumah, atau pindah kerja, artinya carilah suasana baru. Suasana baru dengan teman baru akan lebih menyegarkan pikiran dan perasaan kita. Jangan paksakan diri untuk mencari pasangan baru lagi bila suasana hati masih belum kondusif, karena yang ada hanyalah pelarian. Tenangkan diri dan nikmati sesuatu yang baru di depan kita. Mulailah delete satu persatu memori kenangan lama yang masih tersimpan di kepala, walaupun tidak akan mungkin menghapus semuanya. Paling tidak jejak berupa benda-benda yang mengandung kenangan dibuang jauh-jauh atau dijual untuk sedikit mengurangi beban memori yang tertinggal. Cukuplah sisakan kenangan terindah di kepala, tak perlu semuanya. Segera isi dengan memori dengan suasana dan pertemanan baru agar tidak kosong melompong, yang dapat menghadirkan kembali kenangan lama.

Ketiga
Setelah suasana hati mulai stabil, mulailah kembali berburu pasangan. Namun jangan kalap, tetaplah tenang seperti sediakala. Mulailah dengan pertemanan biasa, lalu biasakanlah sering bertemu, saling berbagi cerita. Bila ketemu chemistry-nya, lanjutkan ke arah yang lebih serius dan upayakan pendekatan yang lebih intensif. Namun bila sebaliknya, sebaiknya segera berburu yang lain sebelum rasa cinta keburu hadir, karena hati akan kembali patah dan lebih sulit lagi penyembuhannya untuk yang kedua kalinya.

Keempat
Tetaplah menikmati hidup dan selalu bersyukur, karena apapun kejadiannya, itulah jalan terbaik yang diberikan Tuhan kepada kita. Bila jodoh tak kunjung datang, bukan berarti kiamat, namun memang belum saatnya memiliki pasangan. Terkadang bila kita memaksakan diri, yang terjadi hanyalah pertengkaran dan berujung pada perpisahan. Kadang setelah kita menikah, baru ketahuan satu demi satu bahwa pasangan kita itulah yang terbaik dari beberapa orang yang pernah dekat dengan kita, baik sebelum atau setelah menikah. Akan tetapi kita sering terlambat menyadarinya karena terlalu asyik berpetualang atau memikirkan diri sendiri.

*melupakan itu sulit, namun jauh lebih sulit menemukan yang terbaik*

*Jodoh itu biasanya chemistry-nya ketemu*

NB. Menulis sambil diiringi lagu Fixing a Broken Heart (Indecent Obsession dan Mari Hamada). Gambar diambil dari sini

There was nothing to say the day she left
I just filled a suitcase full of regrets
I hailed a taxi in the rain
Looking for some place to ease the pain, ooh
Then like an answered prayer
I turned around and found you there
You really know where to start
Fixing a broken heart
You really know what to do
Your emotional tools can`t cure any fool
Whose dreams have fallen apart
Fixing a broken heart

* * * *

5 komentar:

  1. pertamax :c:

    ini kenapa nda ada tagnya??

    @pengelola: mohon ini dimasukkan dalam tag curcol :f:

    BalasHapus
  2. pataaaaaaaaaaaah hatiiiiiii ku jadinyaaaaaaa....

    hehehe... kadang orang yang lagi patah hati tuh terlalu mengasihani dirinya sendiri, jadi semakin berlarut larut deh kesedihannya...

    BalasHapus
  3. @dinda: gak ngerti nge-tag nya ... terserah aja deh
    @rie: benul .... :k:

    BalasHapus
  4. @om jose: beuh pasrah bener :c: ibarat angin kurang baik *mlipir*

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.