19.11.10

Dunia Kita

cublak cublak suweng
suwenge ting gelenter
mambu ketundung gudel
pak empong lera-lere
sopo ngguyu ndelikkake
sir sir pong dhele gosong
sir sir pong dhele gosong

Sayup terdengar suara bocah dari serambi kamarku, tawa kecil yang mereka tahan menarik ulurku ke dalam kenangan masa lalu. Senyummu, tawamu, lesung pipitmu. Aku. Kamu. Kita berdua telah dipertemukan takdir. Dua perempuan kecil yang sering bermain bersama. Tertawa bersama. Berbagi bersama. Dan takdir pulalah yang berusaha menempatkan kita pada dua jalur labirin yang berbeda. Saat yang ada menjadi tiada. Waktu seperti memaksa menggerus satu per satu yang pernah kita miliki. Tapi tidak...tidak akan ada yang bisa memisahkan kita lagi.



***

Saat senja kala itu kembali mempertemukan kita, sejujurnya aku merindukan kebersamaan kita dahulu. Saat aku bermanja padamu. Perasaan itu membuatku merasa bodoh di hadapanmu. Tak mampu berucap. Hanya melihat. Melihat bibirmu yang berucap. Melihat bahasa tubuhmu yang mengisyarat. Semuanya seperti fragmen-fragmen indah yang sengaja disusun Yang Kuasa di hadapanku.

Inikah cinta?


***

Inikah cinta? Yang hadir di suatu pertemuan yang kurencanakan. Aku. Kamu. Kita berdua kembali bertemu dalam satu ruang yang sama. Ruang imajinasiku. Ruang yang aku ciptakan sendiri untuk menghadirkan sosokmu. Agar bisa kutatap mata indah itu. Agar bisa kurasa lembut kecupan bibirmu di pipiku. Aku mulai bisa memulai percakapan denganmu. Tapi mengapa mereka pikir aku gila? Padahal kamu ada, dan aku sedang bercanda denganmu. Seperti dulu.

"Kanti, ini ibu nak..."
"..."
"Kanti sudah memiliki dunianya sendiri, Bu Prapti. Jangan terlalu memaksanya. Biarkan dia tenang."
"Sampai kapan dokter?"
"Entahlah, bu... sepertinya dia menolak keluar dari dunianya yang baru. Ikhlaskan saja, Bu Prapti."
"Mungkin sebaiknya saya harus mengikhlaskan."

18 komentar:

  1. ini tentang anak yang punya dunia sendiri mba?? hmm...autis?? indigo??

    BalasHapus
  2. Walah mblue, ini temanya hampir sama kayak punya kanjeng ratu ngeces... ditinggal mati trus jadi gila.... :i:

    BalasHapus
  3. Rie... crazy to the max :h:

    BalasHapus
  4. @mba rie: lha abisnya saya kira itu temen mainnya mba :f: maap..saya salah menganalisa cerita :c:

    BalasHapus
  5. mbluuuuuuuuuuuuu hentikaaaaaaaaaaan!!!! :e:


    crazy is in the air, kanjeng ratu ngeces :c:

    BalasHapus
  6. jd ini critane, mari ditinggal, jadi jomblo, trus baca puisi di keramaian, trus digaruk satpol PP, dibw ke rsj, ngonoooo....:c:

    *ngarang crita sendiri*

    BalasHapus
  7. Suhuuuuuuuuuuuuuu,,, begitu absurdkah ceritakuuuuuu :a: hingga tak dapat kau mengerti :a:

    Sebenernya itu kegaruk satpol PP gara2 ngerecoki bocah-bocah yang maen cublak-cublak suweng, trus di bawa ke RSJ :g:

    BalasHapus
  8. @mba rie: mba terjemahin dong lagu diatas versi Indoneisanya :h:

    BalasHapus
  9. Tapi aku nggak tau apa ada negara "INDONEISA"??? :f:

    BalasHapus
  10. @mba rie: :m: salah ngetik mba :e: typo

    BalasHapus
  11. :f: ayo ayo belajar bareng aku ke Cikgu Teekha

    BalasHapus
  12. @Rie lha cigku Teekha kan ngajarnya anak Te Ka mba..nah saya kan nda ikutan Te Ka...*merhatiin Te Ka dan Teekha nda jauh beda*

    BalasHapus
  13. mandangin cerita di atas :m:

    manggut-manggut :m:

    saya kira anak kecil yang diceritain :k:

    BalasHapus
  14. lain kali saya request lagu yang dipake yang jamuran :c:
    udah lupa ma lagunya soale :i:

    BalasHapus
  15. @deepblue lah nulis Indonesia yang bener aja belum bisa gitu :f:

    BalasHapus
  16. @mbak rie : iyalah mbak :h: kirain ceritanya tentang anak kecil yang memiliki dunia sendiri itu lho :k:

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.