12.1.11

Galau


Kenapa semuanya seperti terasa masam, pahit bahkan jika aku mengingat – ingat tentang sebagian dari diriku yang lain. Sebagian itu tidak tahu menahu tentang sesuatu di sebagian yang lain dan berharap yang tidak aku harapkan pada diriku. Seperti utara dan selatan yang tidak mungkin bertemu, air dan minyak yang tidak mungkin menyatu.

Diriku terpecah, terbelah dua. Aku seolah berdiri sendirian tapi aku ada dua. Dia yang satu mencintai sebagian yang satu dan dia yang lain mencintai sebagian yang lain. Aku harus pandai memposisikan kedua aku. Yang satu pada yang satu dan yang lain pada yang lain. Lelah, aku lelah. Tapi aku tidak bisa begitu saja menyerah. Harap yang lain selalu besar terhadapku dan harap yang satu juga besar terhadapku. Lalu kedua harap ini harus aku perlakukan seperti apa, aku tidak tahu. Aku bukan baja, aku tidak tangguh. Aku bahkan tidak tahu harus berpegang terhadap apa.

Aku tidak mau menjadi salah satu dari dua aku. Karena itu berarti, salah satunya harus aku korbankan. Dan aku tidak akan sanggup.

Aku yang dua, akan berjalan dengan kedua – duanya dan berharap yang satu tidak pernah tahu tentang yang lain walaupun yang lain sudah memahami tentang yang satu dan memilih tetap disitu.
Aku yang dua, akan berjalan dengan kedua – duanya dan berharap tidak ada pertengkaran diantara keduanya.
Aku yang dua, akan berjalan dengan kedua – duanya walaupun akan penuh dengan pergolakan pada aku karena ulah keduanya.

Aku yang dua.. akan tetap dua.




0 comments:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.