4.3.11

Anomali...


Hey, lelaki. Aku bukan wanita itu. Aku bukan dia... dia… dia… atau siapapun diantara para hawa yang pernah menyanding bahumu. Menggelayut manja di pundak kokohmu. Wanita dalam dongeng para dewi dan kisah para pujangga yang tergores dalam puisi.

Aku sedikit anomali, begitu aku menyebut diriku sendiri.

Kau tak akan dapati geraian rambut memenuhi riapan jemarimu dalam belaian.
Kau tak akan dapati lekuk pinggang sempurna tempatmu melabuhkan pelukan.
Kau tak akan dapati pipi tirus dimana kecupmu selalu bermuara mesra.

Kau tak akan dapati itu pada jasadku… lelaki.
Aku wanita yang tidak wanita… aku berbeda dengan caraku menjalaninya.
Hidupku adalah perjuangan penuh garis-garis, bukan tangis…
Senyumku adalah ulasan langkah kaki bukan pasrah diri…
Amarahku adalah kepalan, bukan keluhan.


Tapi, jika kau tanya apa aku punya hati. Aku jawab “Iya”
Jika kau tanya apa aku bisa membahagiakanmu, “Aku berusaha”
Jika kau tanya bagaimana caranya, aku akan menjawab

“Jasadku mungkin tak cukup untuk estetika matamu, cinta. Raga yang fana ini tak menjamin bahwa kau tak akan memalingkan muka. Tapi lihatlah kesini… ke dalam dada ini. Aku mungkin punya sesuatu yang kau cari dari dulu. Cukup berikan aku kesempatan, tak ada yang kujanjikan. Biarkan seiring jalan itu, waktu akan menjawab semua tanyamu…. Lalu jika memang iya aku adalah patahan tulang rusukmu…. Masihkah aku terlihat anomali bagimu???…

********

PS : Untuk calon-calon Lelakiku... mudah-mudahan kau mampu... ;)

1 komentar:

  1. ahaaaa.....dia harus menerima wanita tangguh ini :h:

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.