31.12.10

Kembang Api

Hari terakhir di tahun 2010. Di tempat saya pergantian tahunnya masih 8 jam lagi. Tapi ini kok ya precil-precil disini sudah mulai dhar dher dhor nyalain kembang api. Ya untungnya saya ndak punya penyakit jantung, tapi yang namanya kaget tetap saja. Wong lagi enak-enaknya ngalamun di jendela sambil ngamatin anjing yang lagi guling-gulingan di salju, lha kok mendadak "Dhooorr." Kembang api yang dengan semena-mena membuat saya kaget. Ealah bocah, masih terang begini nyalain kembang api. Gek opo yo ketok tho. Dhor, byar...kerlip trus hilang, dan “dhor” itu yang bikin saya njenggirat. Nanti kalau sudah gelap, lak lebih indah. Saya jadi ngunandika sendiri.

Meski sudah tahu kalau precil-precil disini sibuk dengan kembang apinya, kagetnya saya kok ya masih terulang juga. Waktu lagi jumpalitan masak, lha kok ada lagi “dhor”, dan TKP nya cuma selemparan batu dari dapur. “Godverdomme” Spontan saya mengumpat. Untungnya wajan masih tergenggam erat di tangan saya dan tidak melayang keluar dapur. Lama kelamaan, saya pun pasrah pada keadaan. Ikut menikmati dhar dher dhor kembang api. Padahal asli, saya hanya dengar “dhor”nya. Kerlap-kerlip kembang apinya ndak kelihatan. Nanti kalau langit sudah gelap, kembang apinya akan nampak lebih terang.
Selamat Tahun Baru 2011. Happy New Year. Gelukkig Nieuwjaar.

3 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.