^Saya paling susah buat judul euy^

Saya sekali-kali mau nyoba ah, mosting sesuatu yang lumayan serius, apakah dapat sambutan atau sambitan

mmm…sebenarnya bahan postingan ini keinspirasi dari acara yang “katanya” reality show dan hasil nonton pilem korea …saya ceritakan kisahnya dulu yak

Kisah 1

Seorang anak diminta ma ibunya yang sedang sakit untuk mencari ayahnya agar bersedia menjadi wali nikahnya *mungkin ibunya ngerasa kali yak klo dah mau meninggal*... Pencarian berlangsung dan si anak akhirnya bisa menemukan “bapaknya” yang ternyata bukan merupakan ayah kandungnya. oke pencarian dilanjutkan kembali mencari ayah kandung yang sebenarnya *lumayan lho durasi muter-muternya itu*...ketemu, berantem sejenak dengan ‘anak sang ayah’ yang tidak terima kalau ayahnya punya anak selain dirinya…endingnya sang anak bisa memenuhi permintaan sang ibu yang ditutup dengan adegan sang ibu meninggal.

Kisah 2

Sepasang kekasih berpisah karena sang cowo terkezut-kezut melihat foto bapak dari perempuan yang ternyata juga bapaknya *betapa sempitnya dunia bukan*. Ini saya ogah certain detailnya ntar makin panjang

Kisah 3

Pilem korea nih judulnya “style” intinya sang cewe ingin punya anak dari rahimnya sendiri tapi gak pengen punya pasangan *wow*.

================================================================

Apa yang menarik bagi saya?? Kisah 1 dan kisah 2 gambaran mungkin ya, efek dari ketidak jelasan status sang anak, apalagi ketika nanti sang anak ingin menikah terlebih buat perempuan. Dalam keyakinan saya salah satu syarat sahnya nikah adalah adanya wali nikah nah wali nikah ini harus ayah atau saudara ayah, saudara laki-laki…bagaimana mungkin wali nikah ini ada dan “benar” kalau ayahnya sendiri tidak jelas.

Efek berikutnya?? Yah kisah ke 2 itu…alhamdulillah belum nikah kan, kalau sudah menikah dan sadar kalau mereka bersaudara bagaimana?? Karena saya yakin tidak ada satupun ajaran agama yang mengizinkan pernikahan sedarah.

Kisah ke 3…hmmm..ini mungkin gambaran beberapa pilihan hidup, mereka memilih punya anak tanpa pasangan…mungkin menurut mereka tidak ada masalah karena menganggap mampu membesarkannya sendiri, tapi apakah mereka juga sudah berfikir dampak kedepannya buat sang anak, ketika kisah 1 dan ke 2 terjadi?? Wallahu’alam

Ini hanya sekedar pelajaran yang bisa saya ambil dari hasil mantengin “kotak ajaib” apapun pilihan yang kita buat mudah-mudahan kita bisa meminimalkan dampak negatifnya kedepannya…saya buat ini lepas dari kasus perkosaan, karena menurut saya itu butuh sudut pandang yang berbeda.

Buat bapak-bapak yang membaca ini dimohon inget-inget lagi ada anak lain nda selain yang dirumah hihihi *digampar*. Buat mba-mba dan saya sendiri, mudah-mudahan kita bisa bijak dalam membuat keputusan penting tentang hidup kita. Buat para lelaki..hmm, mohon ‘menabur benih’lah pada yang tempat yang seharusnya bin pasangan halal anda, kalau tetep keukeeh ingin ‘menabur benih’ pada rahim yang lain, mohon anda bisa bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan perbuatan anda.

Hehhee...saya masukin sosial ah...soalnya kapling ini kayaknya belom ada yang isi ...gak apa-apakan??