Andai kau tahu bahwa aku hampir tidak pernah menuntut apapun darimu. Aku tidak pernah menuntut ragamu. Aku tidak pernah menuntut hartamu. Aku tidak pernah menuntut hidupmu. Aku tidak pernah menuntut setiap perilakumu. Aku bahkan sedikit pun tidak pernah menuntut untuk memiliki jiwamu.
Tahukah kau, sayang? Aku ikhlas dengan segala kemungkinan hubungan ini. Aku dengan setegap langkah dan bathinku. Aku hanya ingin kau tahu bahwa aku sungguh mencintaimu. Seperti pelangi yang selalu muncul setelah hujan selesai membasahi bumi untuk kemudian membuatnya tersenyum. Cintaku pun seperti itu. Berwarna-warni dan selalu berusaha menyenangkan setiap yang melihatnya.
untukmu yang selalu dihatiku
Balikpapan, 20 November 2010
Vina Si Anak Kecil
:k: koq saya nda ikhlas banget ya ma baris ini "Hanya untuk memberi isyarat tentang sebuah bunga yang rela layu demi sang kumbang"
BalasHapus@anak yang nda bisa gede: oiii tunggu dia menjadi halal aja neng :h:
@mbak DB (demam berdarah) : wah wah wah :k: maaf maaf :g: terjadi salah pencaplokan ide :g: gara-gara ngantuk nah :b: udah dibenarkan dan dipanjangin kok :h:
BalasHapuskyk makanan yah mbak :h: saya selalu tunggu hari itu kok :h: mudah-mudahan segera datang :c:
BalasHapusini bukan prosa neeeeeeeeeeh :e: ini curcoooooooool :f: ngaku aja deeeeeh :c:
BalasHapus@Rie curcol yang dijadikan prosa :g: salah yah :g: masa itu bukan bentuk prosa :g: buka2 wikipedia dlu ahhh :c:
BalasHapusHmmmmmm....
BalasHapusHummmmmm....
Himmmmmmm....
@Selalu Anak Kecil wuih dah tambah panjang aje yeee :c: hmm...koq saya nda yakin kalimat "tidak menuntut apa2" wong selama hidup kita akan selalu berhadapan dengan tuntutan hidup :h:
BalasHapus@satria tremor : wih nyanyi india kah :f:
BalasHapus@mbak kolor : aih mbak :k: ini hanya lamunan saja :k: wong yang dicintai juga gak ada kok :k: