18.11.10
Kita Tidak Berbeda
Selama ini aku selalu diam. Melihat semua tingkahmu, aku hanya bisa mengelus dada. Melihat semua perlakuanmu ke aku, aku hanya bisa menghela napas. Kita itu bukan berbeda. Makanya kedua kutub kita saling tolak-menolak dan menjauh. Kita itu bukan berbeda. Makanya akan menghasilkan gaya aksi-reaksi yang seimbang bila bertemu. Kita itu sama. Sama-sama keras. Sama-sama egois. Kamu tahu apa akibatnya jika yang sama itu bertemu? Kita analogikan saja dengan batu. Batu ketemu dengan batu, jadinya pasti hancur bukan? Begitu pula dengan kita. Bila kita sama-sama keras pasti akan hancur semuanya. Tapi, maaf. Aku gak bisa mengalah kali ini. Sudah cukup kau kuras sabarku. Sabarku telah sampai pada batasnya. Sampai pada batas dimana aku tak bisa menahan luapan emosi ini. Sabarku telah tertutup oleh serpihan pecah dari hatiku yang telah kau sakiti. Cukup sudah. I quit!!!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Oooo lagi esmosi ya nduuuk? Sini mbah kasih obat. Coba kamu berendem di air yang kamu kumpulin dari 100 sumber mata air saat tengah malem. Jangan lupa, lepas seluruh bajumu nduk. Lalu bacalah mantra!
BalasHapus"mit komat kamit walang kekek...cok menclok nang tempe bokrek... atine ati panas... mak jengklak dadi adem..."
Ulangi hingga 10.000 kali selama berendam.
Niscaya besoknya nggak akan esmosi lagi....
BalasHapusTapi masuk angin :f:
:b: saya heran ini anak kecil atau anak gede...aneh bener :h: saya aja blom pernah ngalamin ini :h:
BalasHapustes komen
BalasHapusBatu ketemu batu. Ulekan batu ma cobek batu jika berkolaborasi dengan baik bisa bikin bumbu jadi alus lhooooo :h:
BalasHapus*nguleg bumbu nasi goreng*
@gajah : saran yg benar-benar diluar akal manusia normal sepertiku :e:
BalasHapus@mbak yang kolornya berwarna biru : sedang menjajaki kehidupan org gede mbak :m:
@mbak nocem : wah ide bagus itu :k: ngajakin dia buat nguleg :c:
kita emang tidak berbeza....
BalasHapuskata zama zaja
kalau kamu zakit aku juga zakit....
kalo kamu zenang saya juga zenang
:c: