Saya ingat bude, ketika masih sehat dia adalah salah satu sosok yang saya takuti, karena dia keras, siapa saja orang yang melawan atau berniat tidak baik padanya akan dia lawan, tapi sosok itu sirna saat lebaran kemarin saya pulang. Bude menjadi sosok yang lemah, tak berdaya, dan yang miris kondisi tubuhnya yang semakin mengurus. Tak ada satupun anak-anaknya yang berniat untuk membawanya ke rumah sakit.
Satu lagi peristiwa miris yang saya lihat kemarin, hati saya sakit rasanya saat melihat sepupu saya membentak ibunya yang sudah tua. Bude saya kemarin ingin ikut pulang ke Surabaya, tapi sama anaknya tidak diperbolehkan karena merepotkan, ah sedih rasanya. Setiap perkataan bude saya sama sepupu saya ditanggapi dengan nada keras. Bude saya semenjak kematian suaminya berubah menjadi penakut, kemana-mana minta ditungguin, bahkan ke kamar mandi. Saya tahu apa yang bude saya rasakan, kesepian, ketakutan karena anak-anaknya tidak lagi bersamanya.
Perjalanan kemarin membuat saya banyak merenung, bukankah nantinya kita semua akan menua, kehilangan banyak orang yang dicintai dan perlahan ditinggalkan oleh orang-orang lain.
Mereka tidak butuh untuk dikasihani, mereka hanya butuh dipahami dan didengarkan.
anak g tau diriiiii :e: g mikir apa kalo bisa aja dia yg digituin juga sm anaknya waktu dia tua nanti
BalasHapusya Allah..durhaka bgt anak2nya..spt apapun sifatnya itu kan orang tuanya...:i:
BalasHapuskasih ibu sepanjang jalan,
BalasHapuskasih anak sepanjang galah
Masya Alloh...tega banget ya...
BalasHapus:i:
innalillahi wa inna 'ilaihi rajiuun...miris bacanya...Ya Rabb mudah-mudahan kita tidak termasuk dalam golongan mereka :i:
BalasHapusSinting itu anak :n:
BalasHapussaya juga miris :a:
BalasHapussmoga aku gak seperti itu nantinya :a: